ELAJAR
DAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
JARAK JAUH
OLEH
ERNI
FATMAWATI
115200181
D/2011
UNIVERSITAS
ADI BUANA SURABAYA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI BAHASA SASTRA INDONESIA
2012
DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI 1
- Pendahuluan
- latar belakang 2
- rumusan masalah 3
- tujuan penelitian 4
- manfaat penelitian 4
- Analisis 5
- Penutup 12
BAB
I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Pendidikan Jarak
Jauh
adalah satu bidang pendidikan yang bertumpu kepada memberi pendidikan
kepada pelajar yang tidak berada di satu lokasi setempat seperti di
institusi pengajian tinggi atau IPT. Melalui pembelajaran jarak jauh
(PJJ) pelajar dan pengajar berkomunikasi di waktu dan ketika yang
berlainan - sesuai dengan masa lapang mereka.Pembelajaran
jarak jauh (juga disebut juga pendidikan jarak jauh) merupakan
pelatihan yang diberikan kepada peserta atau siswa yang tidak
berkumpul bersama di satu tempat secara rutin untuk menerima
pelajaran secara langsung dari instruktur. Bahan-bahan dan
instruksi-instruksi detail yang bersifat khusus dikirimkan atau
disediakan untuk para peserta yang selanjutnya melaksanakan
tugas-tugas yang akan dievaluasi oleh instruktur. Dalam kenyataannya
dapat dimungkinkan instruktur dan peserta tersebut terpisah tidak
hanya secara geografis namun juga waktu.
Dewasa ini sistem
pendidikan jarak jauh telah berkembang pesat dan menjadi bagian
integral dalam sistem pendidikan modern. Berbagai negara di dunia
telah menjadikan sistem pendidikan jarak jauh ini sebagai salah satu
alternatif dalam upaya memperluas kesempatan masyarakat memperoleh
pendidikan. Di Indonesia, penyelenggaraan sistem pendidikan
jarak jauh telah memiliki landasan legal formal dengan dimasukkannya
sistem ini ke dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.
Seiring dengan
pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,
maka pendidikan jarak jauhpun mengalami
perkembangan. Dengan memanfaatkan teknologi maka daya
jangkaunya menjadi semakin luas, dan efektifitasnya dalam
menyampaikan materi pembelajaran juga semakin meningkat. Pada saat
ini system pendidikan jarak jauh telah mengintegrasikan pula berbagai
jenis media yang kemampuan interaktifnya semakin meningkat.
Dalam
penyelenggaraan Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ), penggunaan
media tampaknya telah menjadi keharusan. Dapat dikatakan
bahwa sebagian besar bahan ajar pada SPJJ disampaikan melalui
berbagai jenis media, baik cetak maupun non cetak. Sepanjnag
sejarah penyelenggaraan pendidikan jarak jauh, media telah
digunakan sebagai sarana penyampai materi ajar. Adanya
keterpisahan antara pengajar dengan peserta didik , maka
diperlukan media sebagai sarana komunikasi yang
menjembatani antara pengajar dengan peserta didik. Kehadiran
media inilah yang menjadi salah satu ciri kesamaan diantara institusi
penyelenggara SPJJ di semua tempat. Sementara yang membedakan
institusi yang satu dengan yang lain adalah pilihan jenis media yang
digunakannya. Variasi penggunaan media antar institusi penyelenggara
PJJ sangat beragam mengingat banyaknya jenis media yang bisa
dimanfaatkan mulai media yang sederhana sampai yang canggih. Berikut
akan dibahas secara sekilas beberapa jenis media pembelajaran yang
sering digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauhm (PJJ).
- RUMUSAN MASALAH
Dalam melakukan
penelitian pembelajaran jarak jauh ini ada beberapa yang ingin saya
ketahui, yaitu:
- Apa manfaat dari pembelajaran jarak jauh?
- Bagaimana dampak negative dan positive yang ditimbulkan dari pembelajaran jarak jauh?
- Apa saja media yang dapat diggunakan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh?
- TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian
ini adalah:
- Mengetahui manfaat dari pembelajaran jarak jauh.
- Mengetahui dampak negative dan positive yang ditimbulkan dari pembelajaran jarak jauh.
- Mengetahui saja media yang dapat diggunakan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
- MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari
penelitian ini agar kami lebih tau lebih dalam mengenai pembelajaran
jarak jauh ini, dan dapat memanfaatkan media semaksimal mungkin, dan
dapat memaksimalkan waktu belajar, karena dalam media pembelajaran
ini, dapat di akses dimanapun dan kapanpunsesuai keinginan kita. Dan
untuk mengetahui bahwa pada masa ini belajar tidak lagi mengenal
waktu, dan tempat, dimana pun kita berada bisa mendapatkan ilmu,
dengan mudah. Tanpa harus meninggalkan pekerjaan yang sedang kita
lakukan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pendidikan Jarak
Jauh adalah satu bidang pendidikan yang bertumpu kepada memberi
pendidikan kepada pelajar yang tidak berada di satu lokasi setempat
seperti di institusi pengajian tinggi atau IPT. Melalui pembelajaran
jarak jauh (PJJ) pelajar dan pengajar berkomunikasi di waktu dan
ketika yang berlainan - sesuai dengan masa lapang mereka.
Pro dan kontra mengenai pembelajaran jarak jauh
Pro dan kontra mengenai pembelajaran jarak jauh
Pembelajaran jarak
jauh dapat sangat efektif, khususnya bagi para peserta yang lebih
dewasa dan memiliki motivasi kuat untuk mengejar sukses dan senang
diberi kepercayaan melakukan proses belajar secara mandiri. Namun
demikian, kesuksesan paket Pembelajaran Jarak Jauh, yang meninggalkan
ketaatan pada jadwal seperti pada proses pembelajaran tatap muka,
bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi instruktur
maupun peserta didik. Berikut ini beberapa pro dan kontra:
Kelebihan
|
Kekurangan
|
|
|
Bagaimana
pembelajaran jarak jauh disampaikan?
Proses pembelajaran
jarak jauh dapat disampaikan dengan menggunakan berbagai teknik dan
teknologi. E-learning
mungkin
merupakan bentuk pembelajaran jarak jauh yang paling mahal dan paling
maju, namun ada cara-cara penyampaian pelatihan lainnya yang telah
digunakan dengan berhasil selama bertahun-tahun. Metode penyampaian
tersebut antara lain:
- MEDIA CETAK
Di
antara begitu banyak media baru dan canggih, ternyata media cetak
masih menduduki tempat pertama dalam pendidikan jarak jauh. Bahan
ajar cetak dapat berwujud dalam berbagai bentuk, seperti: buku materi
pokok, buku ketiga, buku panduan belajar, pamflet, brosur, peta,
chart.
Bentuk cetakan ini tidak hanya berupa tulisan, tetapi dapat juga
menampilkan gambar-gambar, foto, grafik, tabel, dll. Dari sekian
banyak jenis media cetak tersebut, modul merupakan bahan ajar cetak
utama yang digunakan dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh. Modul
telah dirancang dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga
memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan sekecil mungkin
mendapat bantuan dari guru/tutor.
- MEDIA MASSA/SIAR/TAYANG
Pemanfaatan
media massa dalam SPJJ seperti siaran radio dan siaran televisi
merupakan sebuah alternatif penyampaian bahan ajar yang cukup efektif
larena bersifat terbuka dan berdaya jangkau luas. Penggunaan media
massa sebagai alat pendidikan tidak saja menguntungkan peserta didik
yang terdaftar dalam institusi pendidikan jarak jauh, tetapi
masyarakat umum yang tertarik untuk memperluas wawasan pengetahuannya
dapat pula mengikuti program yang ditayangkan atau disiarkan.
1).
Siaran Radio
Hampir
semua orang telah mengenal radio sebagai sebuah alat yang mampu
menyampaikan berbagai informasi , melantunkan musik dan lagu, tetapi
tidak semua orang mengetahui bahwa program radio disiarkan melalui
gelombang elektromagnetik. Gelombang-gelombang ini diumpamankan
sebagai jalan raya (highways) yang tidak terlihat serta mepunyai
kelebaran yang bervariasi. Jalan raya ini diindentifikasikan sebagai
frekuensi AM maupun FM yang mengacu siaran peraturan dan persetujuan
internasional. Daya pancar siaran radio sangat bergantung kepada
kekuatan transmitter serta frekuensi yang digunakan. Dengan kekuatan
tertentu, transmitter mampu memacarkan siaran pada lokasi tertentu.
Sementara untuk dapat menebus daerah lain yang berada di uar daerah
pancarnya, diperlukan stasiun relay. Sistem Relay mampu menghubungkan
satu transmitter dengan stasiun lainnya sehingga mempeluas daerah
jangkauan daerah siaran. Program program yang disajikan melalui radio
dalam SPJJ harus dikembangkan semenarik mungkin. Hal ini mengingat
bahwa radio pada dasarnya adalah media satu arah dan sekali
dengar. Dengan karakteristik tersebut, bentuk penyajian program radio
sangat berperan untuk dapat memikat peserta didik mendengarkan
materi maupun informasi yang disampaikan. Perancang program radio
untuk SPJJ perlu memperhatikan bentuk sajian yang dapat digunakan
sesuai dengan materi yang akan disampaikan serta memberikan variasi
penampilan. Bentuk-bentuk penyajian yang dapat dipilih antara lain:
- Ceramah atau kuliah
- Dialog
- Wawancara
- Drama
- Feature
- Majalah
2)
Siaran Televisi
Televisi
dikenal sebagai media yang sangat kaya yang mapu menyajikan beragam
informasi dalam bentuk suara dan gambar secara bersamaan. Keunggulan
media televisi yang ditemukan pada tahun 1926 ini dapat dimanfaatkan
dalam dunia pendidikan, baik pendidikan yang bersifat konvensional
maupun pendidikan jarak jauh. Dengan perkembangan teknologi yang luar
biasa, sistem pemancaran dan penerimaan tayangan televisi dapat
dilakukan dengan berbagai macam sistem, antara lain : broadcast
transmission, closed-circuit television (CCTV),
Tv-Cable,
satellite transmission.
Walaupun sistem pemancaran dan penerimaan siaran televisi tidak
berpengaruh kepada informasi atau program yang disiarkan,
masing-masing sistem memiliki cara kerja yang berlainan. Untuk
memberi gambaran umum, secara selintas sistem penayangan dari
masing-masing akan disinggung sedikit.
c.
MEDIA PRIBADI/PERSONAL
Keberadaan
media pribadi atau media personal dalam SPJJ adalah kebalikan dari
media massa. Media massa adalah media yang bersifat terbuka, artinya
baik peserta didik yang terdaftar maupun tidak terdaftar dapat
menggunakn dan mempelajari materi-materi ajar yang disampaikan
melalui media tersebut. Sebaliknya, media pribadi atau personal
adalah media yang digunakan secara personal atau perorangan, dan
biasanya digunakan oleh mereka yang telah terdaftar pada suatu
institusi SPJJ. Media-media yang masuk dalam katagori ini antaara
lain: personal-computer (PC), audio-cassette player, VCR; yang
kesemuanya memberikan fleksibilitas bagi peserta didik dalam
penggunaannya. Peserta didik bebas untuk menggunakannya kapan saja,
dimana saja , disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
Tentu saja dengan syarat masing-masing peserta didik memiliki akses
terhadap penggunaan media tersebut. Kita akan melihat satu persatu
jenis media yang termasuk dalam kategori media personal ini lebih
mendalam.
1)
Audio Kaset
Walaupun
dikenal sebagai media sederhana, keberadaan media audio kaset sebagi
media personal dinilai cukup efektif dan banyak disukai.
Fleksibilitas media audio kaset dalam penggunaanya merupakan daya
tarik tersendiri. Media ini dapat diputar ualng, dipercepat,
dihidupkan atau dimatikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Sejumlah karakteristik lain dari media kaset yang menunjukan
keunggulan dan keterbatasan media ini akan dipaparkan satu
persatu.
2)
Video / VCD
Istilah
video bukan merupakan hal yang baru, baik dalam dunia hiburan maupun
pendidikan. Video yang dalam bahasa latinnya berarti I
See, memiuliki
pengertian sebagai penyajian gambar-gambar yang disampaikan melauli
televisi atau bentuk media sejenis. Pada awal perkembangannya
gambar-gambar yang direkam dalam bentuk video ini dikemas dalam
kaset. Namun, sejalan dengan perkembangan teknologi dalam bidang
media yang sangat cepat, telah memunculkan versi perekan video lain
yang digunakan untuk mengemas program video, antara lain videodiscs.
Kedua versi video tersebut baik dalam bentuk kaset maupun disc
dimanfaatkan dlam SPJJ sebagai media untuk menyampaikan bahan ajar
yang dapat dikategorikan sebagai media personal yang artinya
dimanfaatkan secara individual oleh peserta didik. Walaupun tidak
menutup kemungkinan pemanfaatan video ini dilakukan dalam bentuk
kelompok belajar.
3)
Komputer
Jenis
media lain yang dikategorikan sebagai media personal adalah media
berbasis komputer. Komputer hingga saat ini merupakan satu-satunya
media yang memiliki teknologi yang berkemampuan interaktif.
Dewasa ini komputer tidak lagi merupakan konsumsi bagi mereka yang
bergerak dalam dunia bisnis dan usaha, tetapi telah dimanfaatkan
secara luas oleh dunia pendidikan. Kebutuhan
akan kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan ini sangat
terasa, terutama oleh institusi yang menerapkan SPJJ. Hal ini
disebabkan oleh karakteristik media komputer, antara lain:
- Memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik dan materi pembelajaran,
- Memungkinkan terjadi proses belajar mandiri sesuai dengan kemampuan belajar peserta didik,
- Mampu menampilkan unsur audio visual,
- Dapat memberikan umpan balik,
- Menciptakan proses belajar berkesinambungan.
Karakteristik
media berbasis komputer ini sangat potensial untuk dimanfaatkan
sebagi media pembelajaran dalam SPJJ. Potensi yang sulit diperoleh
melalui media lain dapat terakomodasi. Keunggulan
media berbasis komputer dari segi kemampuan menghadirkan
interaktivitas telah dieksploitasi dalam berbagai bentuk penyajian.
Enam bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan dalam merancang materi
pembelajaran, yaitu:
1.
praktek dan latihan (drill
and practice)
2.
tutorial
3.
permainan (game)
4.
simulasi (simulation)
5.
penemuan (discovery)
6.
pemecahan masalah (problem
solving)
- MEDIA TELEKOMUNIKASI
Kemajuan
yang sangat cepat dalam bidang telekomunikasi mempunyai dampak yang
cukup berarti dalam penyelenggaraan SPJJ. Komunikasi elektronik jarak
jauh dapat dilakukan dalam tiga cara, yaitu: dalam bentuk teks,
audio, dan video. Berdasarkan cara komunikasi ini, media
telekomunikasi yang dapat dimanfaatkan dalam SPJJ ini dibedakan dalam
beberapa jenis, antara lain:
- Audio Conferencing
- Video conferencing
- Internet
- Computer conferencing
1) Audio
Teleconference/Telekonferensi Audio
Bentuk
lain dari media telekomunikasi yang dapat diterapkan dalam SPJJ
adalah telekonferensi audio. Telekonferensi audio (audio
teleconference) pada
dasarnya merupakan perluasan atau perpanjangan dari pemanfaatan
telepon biasa. Kemajuan dua arah yang terjadi dalam sebuah
telekonferensi audio umumnya dilakukan secara langsung dengan
menggunakan saluran telepon maupun satelit. Telekonferensi ini
terjadi untuk menjembatani pertemuan antarindividu atau kelompok yang
berada pada lokasi yang berbeda, pada saat yang bersamaan. Dalam
SPJJ, kegiatan ini terjadi.
Pemanfaatan
Telekonferensi Audio
Pemanfaatan
telekonferensi audio dalam SPJJ dilakukan dengan berbagai macam
sistem. Pemanfaatan telekonferensi audio dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain adalah sebagai berikut:
- User-inisiated conference calls; konferensi terselenggara karena peserta berinisiatif menelepon. Untuk melakukan pemanfaatan telekonferensi dengan cara ini, pastikan bahwa semua peserta didik memiliki daftar nomor telepon orang atau tutor yang dapat mereka hubungi. Kemudian dorong setiap peserta didik untuk tidak sungkan-sungkan berkomunikasi melalui telepon sesuai denagn kebutuhannya
- Operator-initiated; peserta konferensi dihubungi oleh operator. Dengan cara ini operator menghubungi peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok untuk melakukan telekonferensi.
- Dial-in or meet-me teleconferencing; konferensi audio yang diselenggarakan dengan sistem yang mempersilahkan para peserta untuk mengontak atau menelepon penyelenggara konferensi.
Dalam
berbagai kasus penyelenggaraan pendidikan jarak jauh, peserta didik
lebih suka memanfaatkan model pertama.
2)
Konferensi Video (Video Conferencing)
Pada
dasarnya prinsip penggunaan video konferensi pada SPJJ tidak jauh
berbeda dengan audio konferensi. Kelebihan yang dimiliki oleh
konferensi video ini adalah para peserta dapat melihat satu dengan
yang lain pada TV monitor. Artinya melalui konferensi video, peserta
didik tidak hanya bisa mendengar tapi juga melihat (kombinasi antara
suara dan gambar).
- Penggunaan konferensi video dengan durasi mencapai satu jam atau lebih menimbulkan kelelahan dan juga kehilangan daya kosentrasi. Dengan demikian apabila konferensi video harus dilakukan selama lebih dari satu jam, maka perlu diberikan waktu istirahat untuk memulihkan daya konsentrasi para peserta.
3) Konferensi
via Komputer (Computer Conferencing)
Dengan
kemajuan teknologi, pemanfaatan komputer dalam proses pembelajaraan
tidak hanya terbatas pada penggunaan stand
alone,
tetapi dapat pula dilakukan dalam bentuk jaringan, yang dikenal
dengan internet.
Jaringan komputer telah memungkinkan terjadinya proses pembelajaran
yang lebuh luas, interaktif, dan lebih fleksibel. Jaringan ini mampu
menghubungkan beraturs ribu jaringan komputer. Dengan kemampuan ini,
internet dapat menjadi media komunikasi dalam proses pembelajaran
jarak jauh, sekaligus dapat berperan sebagai sumber pembelajaran.
BAB
III
PENUTUP
SIMPULAN
Pembelajaran jarak
jauh memungkinkan para peserta mengambil kelas kapanpun dan
dimanapun. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pendidikan
dan pelatihannya dengan tanggung jawab dan komitmen-komitmen lainnya,
seperti keluarga dan pekerjaan. Ini juga memberi kesempatan kepada
para peserta yang mungkin tidak dapat belajar karena
keterbatasan waktu, jarak atau dana untuk ikut serta. Dan juga
memungkinkan subyek-subyek yang dianggap tidak begitu umum diajarkan
tersedia bagi lebih banyak peserta.
Daftar
pustaka