sea

sea
java sea

Kamis, 20 Desember 2012

ANALISIS PENDEKATAN EKSPRESIF NOVEL TARIAN BADAI

PROSA
ANALISIS PENDEKATAN EKSPRESIF
NOVEL TARIAN BADAI
KARYA B. B TRIATMOKO











DISUSUN OLEH:
ERNI FATMAWATI
115200181
D/2011


UNVERSITAS ADI BUANA SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
2012


DAFTAR ISI


  1. Daftar Isi
  2. Abstrak
  1. Pendahuluan
    1. latar belakang
    2. rumusan masalah
    3. tujuan penelitian
    4. manfaat penelitian
  2. landasan teori
    1. teori yang digunakan
  3. Metode penelitian
    1. pendekatan penelitian
    2. sumber dan data penelitian
    3. tekhnik pengambilan data
    4. tekhnik analisis data
  4. analisis
  5. simpulan









ABSTRAK


Prosa fiksi adalah cerita rekaan yang menyodorkan suatu cara pengungkapan yang eksplisit, atau menjelas-terangkan segala sesuatunya secara gamblang. Walaupun prosa dikatakan sebagai cerita rekaan bukan berarti prosa adalah lamunan kosong seorang pengarang . karangan prosa adalah perpaduan atau kerja sama antara pikiran dan perasaan. Di dalam novel Tarian Badai karya B.B.Triatmoko. menceritakan tentang gejolak jiwa muda yang ingin memperoleh cinta, persahabatan, dan social. Novel Tarian Badai karya B.B Triatmoko. Aspek ekspresif sebagai salah satu pendekatan dalam sastra barangkali lebih cocok dipakai dalam melihat kebimbangan pengarang dalam berkarya. Para kritikus ekspresif meyakini bahwa sastrawan (pengarang) karya sastra merupakan unsur pokok yang melahirkan pikiran-pikiran, Sehingga lahir sebuah tanda tanya mengenai pendekatan ekspresif ini. Bagaimanakah langkah penerapan pendekatan ekspresif? Apakah benar pendekatan ekspresif ini merupakan kajian yang berusaha mengungkap data diri pengarang? Mungkin pertanyaan ini akan bisa dijawab setelah kita mengetahui tentang pendekatan ini lebih jauh yang akan dibahas pada Bab II.







  1. PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Prosa fiksi adalah cerita rekaan yang menyodorkan suatu cara pengungkapan yang eksplisit, atau menjelas-terangkan segala sesuatunya secara gamblang. Walaupun prosa dikatakan sebagai cerita rekaan bukan berarti prosa adalah lamunan kosong seorang pengarang . karangan prosa adalah perpaduan atau kerja sama antara pikiran dan perasaan.
Di dalam novel Tarian Badai karya B.B.Triatmoko. menceritakan tentang gejolak jiwa muda yang ingin memperoleh cinta, persahabatan, dan social. Novel Tarian Badai karya B.B . Triatmoko karena penggunaan bahasanya sangat mudah dipahami oleh banyak kalangan, dengan susunan yang rapi serta banyak mengandung unsure seni. Didalam novel ini menceritakan tentang gejolak jiwa Ana yang sedang tampil mewakilli Indonesia di Boston-Amerika dan tentang gejolak nasib masyarakat Indonesia yang tidak diberikan hak yang layak, hati Ana seakan diterjang badai yang sangat dahsyat, karena sang kekasih hati berada di Indonesia yang kabarnya sedang terjadi kerusuhan yang dahsyat. Demonstrasi, penjarahan, pemerkosaan dan pembunuhan terjadi di seluruh pelosok Indonesia.
Aspek ekspresif sebagai salah satu pendekatan dalam sastra barangkali lebih cocok dipakai dalam melihat kebimbangan pengarang dalam berkarya. Para kritikus ekspresif meyakini bahwa sastrawan (pengarang) karya sastra merupakan unsur pokok yang melahirkan pikiran-pikiran, presepsi-prespsi dan perasaan yang dikombinasikan dalam karya sastra. Kritikus cendrung menimba karya sastra berdasarkan kemulusan, kesejatian, kecocokan penglihatan mata batin pengarang/keadaan pikiranya.
Sehingga lahir sebuah tanda tanya mengenai pendekatan ekspresif ini. Bagaimanakah langkah penerapan pendekatan ekspresif? Apakah benar pendekatan ekspresif ini merupakan kajian yang berusaha mengungkap data diri pengarang? Mungkin pertanyaan ini akan bisa dijawab setelah kita mengetahui tentang pendekatan ini lebih jauh yang akan dibahas pada Bab II.

    1. Rumusan Masalah
  1. Apa karakteristik karya sastra B. B, Triatmoko?
  2. Bagaimanakah langkah penerapan pendekatan ekspresif?
  3. Apa unsure intrinsic dan ekstrinsik didalam novel novel Tarian Badai karya B.B.Triatmoko?

    1. Tujuan Penelitian
  1. Mengetahui karakteristik karya sastra B. B, Triatmoko
  2. Mengetahui langkah penerapan pendekatan ekspresif
  3. Mengetahui unsure intrinsic dan ekstrinsik didalam novel novel Tarian Badai karya B.B.Triatmoko

    1. Manfaat Penelitian
Agar memperjelas makna dan pesan yang terkandung di dalam novel Tarian Badai karya B. B. Triatmoko dan mengetahui penerapan pendekatan ekspresif didalamnya.


  1. LANDASAN TEORI
    1. Teori Yang Digunakan
Pendekatan ekspresif ini menekankan kepada penyair dalam mengungkapkan atau mencurahkan segala pikiran, perasaan, dan pengalaman pengarang ketika melakukan proses penciptaan karya sastra. Pengarang menciptakannya berdasarkan subjektifitasnya saja, bahkan ada yang beranggapan arbitrer. Padahal, ekspresif yang dimaksud berkenaan dengan daya kontemplasi pengarang dalam proses kreatifnya, sehingga menghasilkan sebuah karya yang baik dan sarat makna.
Para kritikus ekspresif meyakini bahwa sastrawan (pengarang) karya sastra merupakan unsur pokok yang melahirkan pikiran-pikiran, presepsi-prespsi dan perasaan yang dikombinasikan dalam karya sastra. Kritikus cendrung menimba karya sastra berdasarkan kemulusan, kesejatian, kecocokan penglihatan mata batin pengarang/keadaan pikiranya.

  1. METODE PENELITIAN
    1. Pendekatan Penelitian
Dalam menganalisis novel tarian Badai karya B B Triatmoko, menggunakan pendekatan ekspresif yang mengulas karya sastra sebagai ekspresi atau curahan, atau ucapan perasaan, atau sebagai produk imajinasi penyair yang beroperasi/bekerja dengan pikiran-pikiran, perasaan, kritik itu cenderung menimbang karya sastra dengan kemulusan, kesejatian, atau kecocokan vision pribadi penyair atau keadaan pikiran, dan sering kritik ini mencari dalam karya sastra fakta-fakta tentang watak khusus dan pengalaman-pengalaman penulis, yang secara sadar ataupun tidak, telah membukakan dirinya dalam karyanya tersebut

    1. Sumber dan Data Penelitian
Judul : Tarian Badai
No. ISBN : 9786028174824
Penulis : B.B. Triatmoko
Penerbit : Galang Press
Tanggal terbit : Juli – 2012
Jumlah Halaman : 184
Berat Buku : -
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi(L x P) : -
Kategori : Sosial-Budaya
Text Bahasa : Indonesia

    1. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga metode sebagai berikut :
  1. Metode Babat yaitu metode yang dilakukan dengan cara membaca keseluruhan teks atau literatur yang menjadi obyek penelitian guna memahami isi yang terkandung didalamnya, serta membaca resensi-resensi yang ada tentang novel Tarian Badai.
  2. Metode Deskripsi yaitu metode yang digunakan untuk memaparkan data yang telah dianalisis.
  3. Metode Study Pustaka yaitu metode yang digunakan untuk mencari, mengumpulkan data dan mengkaji secara mendalam buku-buku yang dijadikan bahan refrensi.


    1. Teknik Analisis Data
    2. Padapenelitiankuantitatifada3tipeanalisisyaitu:
    3. 1. Analisis utama atau data primer A dalah suatu analisis yang mempertimbangkan informasi atau data utama atau primer (dari tangan pertama) yang diperoleh dalam suatu penelitian
    4. 2.Analisis data sekunder Suatu analisis tentang penemuan yang ada dari peneliti lain yang mungkin menggunakan metode yang berbeda dan lebih halus
    5. 3.Metaanalisis Suatu analisis data yang telah dikumpulkan atau disusun dan dianalisis dari beberapa studi

  1. ANALISIS
    1. Karakteristik Karya Sastra
Setiap pembuatan novel sastrawan selalu mempunyai ciri khas pada setiap karyanya, itu bertujuan untuk identitas pada karyanya tersebut, agar sang penikmat bisa mengerti makna dan cerita yang berada didalam novel, sastrawanselalu memunculkan fakta-fakta tentang watak khusus dan pengalaman-pengalaman penulis, yang secara sadar ataupun tidak, telah membukakan dirinya dalam karyanya tersebut.
Biografi

    1. Langkah Penerapan Pendekatan Ekspresif
Karena pendekatn ini merupakan pendekatan yang mangaitkan sebuah karya sastra dengan pengarangnya. Maka, langkah pertama dalam menerapkan pendekatan ekspresif, seorang kritikus harus mengenal biografi pengarang karya sastra yang akan dikaji.
Langkah kedua, melakukan penafsiran pemahan terhadap unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra, seperti tema, gaya bahasa/diksi, citraan, dan sebagainya. Menurut Todorov dalam menafsirkan unsur-unsur karya sastra bisa dengan cara berspekulasi, sambil juga meraba-raba, tetapi sepenuhnya memiliki kesadaran diri, dari pada merasa memiliki pemahaman tetapi masih buta. Artinya, seorang kritikus boleh bebas melakukan penfasiran pemahaman terhadap unsur-unsur yang membangun sebuah karya sastra.
Langkah ketiga, mengaitkan hasil penafsiran dengan berdasarkan tinjauan psikologis/kejiwaan pengarang, Asumsi dasar penelitian pikologi sastra antara lain dipengaruhi oleh anggapan bahwa karya sastra merupakan produk dari suatu kejiwaan dan pemikiran pengarang yang berada pada situasi setengah sadar (subconcius) setelah jelas baru dituangkan kedalam bentuk secara sadar (conscius). Dan kekuatan karya sastra dapat dilihat dari seberapa jauh pengarang mampu mengungkapkan ekspresi kejiwaan yang tak sadar itu ke dalam sebuah cipta sastra.

    1. Penafsiran Novel
      1. Tokoh dan Penokohan
  1. Ana sang tokoh utama (protagonist): anak dari keluarga terpandang di Jogjakarta, memiliki sifat ramah, sopan santun, lembut, tekun, selalu ingin tahu.
  2. Bukit sebagai tokoh (protagonist): anak keluarga kaya, memiliki sifat, penyayang, suka menolong, dapat terombang ambing dalam perasaannya, setiakawan, berpikiran luas.
  3. Daniel sebagai tokoh utama (protagonist): anak dari konglongmerat Sumatra, memiliki sifat, sopan, rendah hati, teguh, berpikiran luas, mandiri, pendiam.
  4. Seto sebagai pembantu (protagonist): teman bukit pemalu, gigih, cerdas, berjiwa sosial.
  5. Dian sebagai pembantu (protagonist): istri seto, mrmiliki sifat, penyayang, cerdas, pandai berbicara, setia, kalem.
  6. Ayah Ana sebagai pembantu (protagonist): bijaksana, kolot, ramah, sopan.
  7. Ibu ana sebagai pembantu (protagonist); penyayang, ramah, sopan, tidak kolot.
  8. Pak sitorus sebagai pembantu (protagonist): ayah Daniel, ceria, penyayang, bijaksana, ramah.
  9. Ibu sitorus sebagai pembantu (protagonist): ibu Daniel, pendiam
  10. Yana sebagai pembantu (protagonist) teman Ana
  11. Ibu yana sebagai pembantu (protagonist) Ibu Yana
  12. Alvin sebagai pembantu (protagonist) teman Bukit
  13. Christina sebagai pembantu (protagonist) teman Buikt
  14. Kenneth sebagai pembantu (protagonist) teman Bukit
  15. Heather sebagai pembantu (protagonist) teman Bukit
  16. Pater Consolmagno sebagai pembantu (protagonist) professor teman Bukit
  17. Wiji Teha sebagai pembantu (protagonist) teman Daniel dan Seto
  18. Pak Dikun sebagai pembantu (protagonist) sopir Seto
  19. Pak Komandan sebagai pembantu (antagonis)
  20. Michelle sebagai pembantu (protagonist) teman Bukit

      1. Tema
Tema yang digunakan pada novel Tarian Badai sosial, persahabatan, dan cinta. makna yang terkandunng dalam tema ini adalah “perjuangan tanpa didasari rasa cinta tidak akan membuahkan hasil yang dapat membuat orang bahagia, dan apabila semua perjuangan diiringi oleh rasa cinta akan mebuahkan hasil yang sangat membahagiakan, walau melewati jalan kematian”.

      1. Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel ini:

Penari itu! Bukit masih ingat ketika pertama kali dia melihatnya di upacara perkawinan di Jawa. Semua ingatan sekian tahun lalu seprti dihidupkan kembali.”(hal 80)
penggalan kalimat ini bermakana:
Saat mengira cinta menghilang dari hadapan, ternyata cinta hanya bersembunyi, dan menunggu waktu yang tepat untuk keluar.

Teman-teman, kita memang sudah kepalng tanggung. Kita tidak bisa mundur lagi demi menyelamatkan bangsa ini”
Penggalan kalimta ini bermakna:
Saat kita membela kebenaran, hendaklah kita lakukan penuh dengan keyakinan

      1. Alur atau Plot
Dalam menyusun cerita ini pengarang menggunakan alur maju, ceritanya dimulai dari eksposisi, konplikasi, klimaks, dan berakhir dengan pemecahan masalah.

      1. Latar atau Setting
Pengambilan latar/setting pada novel ini terbagi atas dua bagian latar waktu dan latar tempat. Diantaranya: di kota Jogja, sanggar tari, gedung kesenian Jakarta, Jalan Slamet Riyadi, Boston, Newburry street, Roxburry. Latar waktu: th 1998.

      1. Biografi Pengarang
BB Triatmoko, SJ adalah seorang Romo (pastor), dia lahir di Tanjung Balai Karimun, tahun 1965. Masuk novisiat ordo Jesuit tahun 1984 dan ditahbiskan sebagai imam tahun 1994. Tahun 2000-2009 bertugas sebagai direktur Akademi Teknik Mesin (ATMI) Surakarta. Sejak tahun 2009 menjabat sebagai ketua Yayasan ATMI. Latar belakang pendidikan mencakup bidang Filsafat, Teknologi dia sering melakukan pencerahan diberbagai tempat yaitu ASM Semarang, STIKES-AKPER St.Elisabet Semarang, Sekolah Tinggi Patoral Kateketik ( STPKat) St. Fransiskus Asisi Semarang dan ASMI Santa Maria Yogyakarta.





  1. SIMPULAN
Bermula dari pertemuan yang tidak disengaja, diacara pernikahan, bukit dan ana bertemu, tapi hanya sebentar ia dapat memandangi sosok peerempuan yang cantik jelita yang sedang menari dengan gemulai, tak sempat ia menghilangkan rasa ingin tahunya, ana sudah turun dari atas panggung.
Bukit melanjutkan kehidupan sehari-harinya, tak terasa dia telah menyelesaikan program S1, dia pun melanjutkan studinya ke Amerika Boston, meninggalkan ana, sahabatnya Seto dan saingannya Daniel. Tak berapa lama kemudian ana bertemu Daniel di sanggar lukis, keduanya menjalin cinta sampai bertunangan, ana pergi ke boston Amerika untuk menjadi duta bangs.
Disaat bukit berjalan-jalan di kampusnya, tak sengaja dia menemukan sosok yang pernah menggetarkan hatinya, dari situla hubungan seita terjalin, saat pementasan mendekat sahabat bukit seto diculik, maka bukit harus meninggalkan ana yang akan menunjukan perform. Karena di Indonesia sedang mengalami masa genting, masa yang paling suram yang pernah terjadi di Indonesia, pemerkosaan, penculkan, pembunuhan, merajalela.
Setelah pementasan, ana langsung pulang, yang dilihatnya adalah keadaan terburuk, daniel terluka parah, bukit dalam keadaan paling buruk yaitu sahabat baiknya meninggal dunia. Daniel menyerahkan ana pada bukit karena dia telah berjanji pada seto, akan menjaga keluarga kecilnya.





DAFTAR PUSTAKA

BB Triatmoko. 2012. Tarian Badai. Yogyakarta: Galangpress

F., Zulfahnur Z, et.al. (1996). Teori Sastra. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian
Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III Tahun 1996/1997.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar