PROSA
ANALISIS
PENDEKATAN EKSPRESIF
NOVEL
TARIAN BADAI
KARYA
B. B TRIATMOKO
DISUSUN
OLEH:
ERNI
FATMAWATI
115200181
D/2011
UNVERSITAS
ADI BUANA SURABAYA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
2012
DAFTAR ISI
- Daftar Isi
- Abstrak
- Pendahuluan
- latar belakang
- rumusan masalah
- tujuan penelitian
- manfaat penelitian
- landasan teori
- teori yang digunakan
- Metode penelitian
- pendekatan penelitian
- sumber dan data penelitian
- tekhnik pengambilan data
- tekhnik analisis data
- analisis
- simpulan
ABSTRAK
Prosa fiksi adalah cerita rekaan yang menyodorkan suatu
cara pengungkapan yang eksplisit, atau menjelas-terangkan segala
sesuatunya secara gamblang. Walaupun prosa dikatakan sebagai cerita
rekaan bukan berarti prosa adalah lamunan kosong seorang pengarang .
karangan prosa adalah perpaduan atau kerja sama antara pikiran dan
perasaan. Di dalam novel Tarian Badai karya B.B.Triatmoko.
menceritakan tentang gejolak jiwa muda yang ingin memperoleh cinta,
persahabatan, dan social. Novel Tarian Badai karya B.B Triatmoko.
Aspek ekspresif sebagai salah satu pendekatan dalam sastra barangkali
lebih cocok dipakai dalam melihat kebimbangan pengarang dalam
berkarya. Para kritikus ekspresif meyakini bahwa sastrawan
(pengarang) karya sastra merupakan unsur pokok yang melahirkan
pikiran-pikiran, Sehingga lahir sebuah tanda tanya mengenai
pendekatan ekspresif ini. Bagaimanakah langkah penerapan pendekatan
ekspresif? Apakah benar pendekatan ekspresif ini merupakan kajian
yang berusaha mengungkap data diri pengarang? Mungkin pertanyaan ini
akan bisa dijawab setelah kita mengetahui tentang pendekatan ini
lebih jauh yang akan dibahas pada Bab II.
- PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Prosa fiksi adalah cerita rekaan yang menyodorkan suatu
cara pengungkapan yang eksplisit, atau menjelas-terangkan segala
sesuatunya secara gamblang. Walaupun prosa dikatakan sebagai cerita
rekaan bukan berarti prosa adalah lamunan kosong seorang pengarang .
karangan prosa adalah perpaduan atau kerja sama antara pikiran dan
perasaan.
Di dalam novel Tarian Badai karya B.B.Triatmoko.
menceritakan tentang gejolak jiwa muda yang ingin memperoleh cinta,
persahabatan, dan social. Novel Tarian Badai karya B.B . Triatmoko
karena penggunaan bahasanya sangat mudah dipahami oleh banyak
kalangan, dengan susunan yang rapi serta banyak mengandung unsure
seni. Didalam novel ini menceritakan tentang gejolak jiwa Ana yang
sedang tampil mewakilli Indonesia di Boston-Amerika dan tentang
gejolak nasib masyarakat Indonesia yang tidak diberikan hak yang
layak, hati Ana seakan diterjang badai yang sangat dahsyat, karena
sang kekasih hati berada di Indonesia yang kabarnya sedang terjadi
kerusuhan yang dahsyat. Demonstrasi, penjarahan, pemerkosaan dan
pembunuhan terjadi di seluruh pelosok Indonesia.
Aspek ekspresif sebagai salah satu pendekatan dalam
sastra barangkali lebih cocok dipakai dalam melihat kebimbangan
pengarang dalam berkarya. Para kritikus ekspresif meyakini bahwa
sastrawan (pengarang) karya sastra merupakan unsur pokok yang
melahirkan pikiran-pikiran, presepsi-prespsi dan perasaan yang
dikombinasikan dalam karya sastra. Kritikus cendrung menimba karya
sastra berdasarkan kemulusan, kesejatian, kecocokan penglihatan mata
batin pengarang/keadaan pikiranya.
Sehingga lahir sebuah tanda tanya mengenai pendekatan
ekspresif ini. Bagaimanakah langkah penerapan pendekatan ekspresif?
Apakah benar pendekatan ekspresif ini merupakan kajian yang berusaha
mengungkap data diri pengarang? Mungkin pertanyaan ini akan bisa
dijawab setelah kita mengetahui tentang pendekatan ini lebih jauh
yang akan dibahas pada Bab II.
- Rumusan Masalah
- Apa karakteristik karya sastra B. B, Triatmoko?
- Bagaimanakah langkah penerapan pendekatan ekspresif?
- Apa unsure intrinsic dan ekstrinsik didalam novel novel Tarian Badai karya B.B.Triatmoko?
- Tujuan Penelitian
- Mengetahui karakteristik karya sastra B. B, Triatmoko
- Mengetahui langkah penerapan pendekatan ekspresif
- Mengetahui unsure intrinsic dan ekstrinsik didalam novel novel Tarian Badai karya B.B.Triatmoko
- Manfaat Penelitian
Agar memperjelas makna dan pesan yang terkandung di
dalam novel Tarian Badai karya B. B. Triatmoko dan mengetahui
penerapan pendekatan ekspresif didalamnya.
- LANDASAN TEORI
- Teori Yang Digunakan
Pendekatan ekspresif ini menekankan kepada penyair dalam
mengungkapkan atau mencurahkan segala pikiran, perasaan, dan
pengalaman pengarang ketika melakukan proses penciptaan karya sastra.
Pengarang menciptakannya berdasarkan subjektifitasnya saja, bahkan
ada yang beranggapan arbitrer. Padahal, ekspresif yang dimaksud
berkenaan dengan daya kontemplasi pengarang dalam proses kreatifnya,
sehingga menghasilkan sebuah karya yang baik dan sarat makna.
Para kritikus ekspresif meyakini bahwa sastrawan
(pengarang) karya sastra merupakan unsur pokok yang melahirkan
pikiran-pikiran, presepsi-prespsi dan perasaan yang dikombinasikan
dalam karya sastra. Kritikus cendrung menimba karya sastra
berdasarkan kemulusan, kesejatian, kecocokan penglihatan mata batin
pengarang/keadaan pikiranya.
- METODE PENELITIAN
- Pendekatan Penelitian
Dalam menganalisis novel tarian Badai karya B B
Triatmoko, menggunakan pendekatan ekspresif yang mengulas karya
sastra sebagai ekspresi atau curahan, atau ucapan perasaan, atau
sebagai produk imajinasi penyair yang beroperasi/bekerja dengan
pikiran-pikiran, perasaan, kritik itu cenderung menimbang karya
sastra dengan kemulusan, kesejatian, atau kecocokan vision pribadi
penyair atau keadaan pikiran, dan sering kritik ini mencari dalam
karya sastra fakta-fakta tentang watak khusus dan
pengalaman-pengalaman penulis, yang secara sadar ataupun tidak, telah
membukakan dirinya dalam karyanya tersebut
- Sumber dan Data Penelitian
Judul : Tarian Badai
No. ISBN : 9786028174824
Penulis : B.B. Triatmoko
Penerbit : Galang Press
Tanggal terbit : Juli – 2012
Jumlah Halaman : 184
Berat Buku : -
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi(L x P) : -
Kategori : Sosial-Budaya
Text Bahasa : Indonesia
- Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
tiga metode sebagai berikut :
- Metode Babat yaitu metode yang dilakukan dengan cara membaca keseluruhan teks atau literatur yang menjadi obyek penelitian guna memahami isi yang terkandung didalamnya, serta membaca resensi-resensi yang ada tentang novel Tarian Badai.
- Metode Deskripsi yaitu metode yang digunakan untuk memaparkan data yang telah dianalisis.
- Metode Study Pustaka yaitu metode yang digunakan untuk mencari, mengumpulkan data dan mengkaji secara mendalam buku-buku yang dijadikan bahan refrensi.
- Teknik Analisis Data
- Padapenelitiankuantitatifada3tipeanalisisyaitu:
- 1. Analisis utama atau data primer A dalah suatu analisis yang mempertimbangkan informasi atau data utama atau primer (dari tangan pertama) yang diperoleh dalam suatu penelitian
- 2.Analisis data sekunder Suatu analisis tentang penemuan yang ada dari peneliti lain yang mungkin menggunakan metode yang berbeda dan lebih halus
- 3.Metaanalisis Suatu analisis data yang telah dikumpulkan atau disusun dan dianalisis dari beberapa studi
- ANALISIS
- Karakteristik Karya Sastra
Setiap pembuatan novel sastrawan selalu mempunyai ciri
khas pada setiap karyanya, itu bertujuan untuk identitas pada
karyanya tersebut, agar sang penikmat bisa mengerti makna dan cerita
yang berada didalam novel, sastrawanselalu memunculkan fakta-fakta
tentang watak khusus dan pengalaman-pengalaman penulis, yang secara
sadar ataupun tidak, telah membukakan dirinya dalam karyanya
tersebut.
Biografi
- Langkah Penerapan Pendekatan Ekspresif
Karena pendekatn ini merupakan pendekatan yang
mangaitkan sebuah karya sastra dengan pengarangnya. Maka, langkah
pertama dalam menerapkan pendekatan ekspresif, seorang kritikus harus
mengenal biografi pengarang karya sastra yang akan dikaji.
Langkah kedua, melakukan penafsiran pemahan terhadap
unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra, seperti tema, gaya
bahasa/diksi, citraan, dan sebagainya. Menurut Todorov dalam
menafsirkan unsur-unsur karya sastra bisa dengan cara berspekulasi,
sambil juga meraba-raba, tetapi sepenuhnya memiliki kesadaran diri,
dari pada merasa memiliki pemahaman tetapi masih buta. Artinya,
seorang kritikus boleh bebas melakukan penfasiran pemahaman terhadap
unsur-unsur yang membangun sebuah karya sastra.
Langkah ketiga, mengaitkan hasil penafsiran dengan
berdasarkan tinjauan psikologis/kejiwaan pengarang, Asumsi dasar
penelitian pikologi sastra antara lain dipengaruhi oleh anggapan
bahwa karya sastra merupakan produk dari suatu kejiwaan dan pemikiran
pengarang yang berada pada situasi setengah sadar (subconcius)
setelah jelas baru dituangkan kedalam bentuk secara sadar (conscius).
Dan kekuatan karya sastra dapat dilihat dari seberapa jauh pengarang
mampu mengungkapkan ekspresi kejiwaan yang tak sadar itu ke dalam
sebuah cipta sastra.
- Penafsiran Novel
- Tokoh dan Penokohan
- Ana sang tokoh utama (protagonist): anak dari keluarga terpandang di Jogjakarta, memiliki sifat ramah, sopan santun, lembut, tekun, selalu ingin tahu.
- Bukit sebagai tokoh (protagonist): anak keluarga kaya, memiliki sifat, penyayang, suka menolong, dapat terombang ambing dalam perasaannya, setiakawan, berpikiran luas.
- Daniel sebagai tokoh utama (protagonist): anak dari konglongmerat Sumatra, memiliki sifat, sopan, rendah hati, teguh, berpikiran luas, mandiri, pendiam.
- Seto sebagai pembantu (protagonist): teman bukit pemalu, gigih, cerdas, berjiwa sosial.
- Dian sebagai pembantu (protagonist): istri seto, mrmiliki sifat, penyayang, cerdas, pandai berbicara, setia, kalem.
- Ayah Ana sebagai pembantu (protagonist): bijaksana, kolot, ramah, sopan.
- Ibu ana sebagai pembantu (protagonist); penyayang, ramah, sopan, tidak kolot.
- Pak sitorus sebagai pembantu (protagonist): ayah Daniel, ceria, penyayang, bijaksana, ramah.
- Ibu sitorus sebagai pembantu (protagonist): ibu Daniel, pendiam
- Yana sebagai pembantu (protagonist) teman Ana
- Ibu yana sebagai pembantu (protagonist) Ibu Yana
- Alvin sebagai pembantu (protagonist) teman Bukit
- Christina sebagai pembantu (protagonist) teman Buikt
- Kenneth sebagai pembantu (protagonist) teman Bukit
- Heather sebagai pembantu (protagonist) teman Bukit
- Pater Consolmagno sebagai pembantu (protagonist) professor teman Bukit
- Wiji Teha sebagai pembantu (protagonist) teman Daniel dan Seto
- Pak Dikun sebagai pembantu (protagonist) sopir Seto
- Pak Komandan sebagai pembantu (antagonis)
- Michelle sebagai pembantu (protagonist) teman Bukit
- Tema
Tema yang digunakan pada novel Tarian Badai sosial,
persahabatan, dan cinta. makna yang terkandunng dalam tema ini adalah
“perjuangan tanpa didasari rasa cinta tidak akan membuahkan hasil
yang dapat membuat orang bahagia, dan apabila semua perjuangan
diiringi oleh rasa cinta akan mebuahkan hasil yang sangat
membahagiakan, walau melewati jalan kematian”.
- Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel ini:
“Penari itu! Bukit masih ingat ketika pertama kali
dia melihatnya di upacara perkawinan di Jawa. Semua ingatan sekian
tahun lalu seprti dihidupkan kembali.”(hal 80)
penggalan kalimat ini bermakana:
Saat mengira cinta menghilang dari hadapan, ternyata
cinta hanya bersembunyi, dan menunggu waktu yang tepat untuk keluar.
“Teman-teman, kita memang sudah kepalng tanggung.
Kita tidak bisa mundur lagi demi menyelamatkan bangsa ini”
Penggalan kalimta ini bermakna:
Saat kita membela kebenaran, hendaklah kita lakukan
penuh dengan keyakinan
- Alur atau Plot
Dalam menyusun cerita ini pengarang menggunakan alur
maju, ceritanya dimulai dari eksposisi, konplikasi, klimaks, dan
berakhir dengan pemecahan masalah.
- Latar atau Setting
Pengambilan latar/setting pada novel ini terbagi atas
dua bagian latar waktu dan latar tempat. Diantaranya: di kota Jogja,
sanggar tari, gedung kesenian Jakarta, Jalan Slamet Riyadi, Boston,
Newburry street, Roxburry. Latar waktu: th 1998.
- Biografi Pengarang
BB Triatmoko, SJ adalah seorang Romo (pastor), dia lahir
di Tanjung Balai Karimun, tahun 1965. Masuk novisiat ordo Jesuit
tahun 1984 dan ditahbiskan sebagai imam tahun 1994. Tahun 2000-2009
bertugas sebagai direktur Akademi Teknik Mesin (ATMI) Surakarta.
Sejak tahun 2009 menjabat sebagai ketua Yayasan ATMI. Latar belakang
pendidikan mencakup bidang Filsafat, Teknologi dia sering melakukan
pencerahan diberbagai tempat yaitu ASM Semarang, STIKES-AKPER
St.Elisabet Semarang, Sekolah Tinggi Patoral Kateketik ( STPKat) St.
Fransiskus Asisi Semarang dan ASMI Santa Maria Yogyakarta.
- SIMPULAN
Bermula dari pertemuan yang tidak disengaja, diacara
pernikahan, bukit dan ana bertemu, tapi hanya sebentar ia dapat
memandangi sosok peerempuan yang cantik jelita yang sedang menari
dengan gemulai, tak sempat ia menghilangkan rasa ingin tahunya, ana
sudah turun dari atas panggung.
Bukit melanjutkan kehidupan sehari-harinya, tak terasa
dia telah menyelesaikan program S1, dia pun melanjutkan studinya ke
Amerika Boston, meninggalkan ana, sahabatnya Seto dan saingannya
Daniel. Tak berapa lama kemudian ana bertemu Daniel di sanggar lukis,
keduanya menjalin cinta sampai bertunangan, ana pergi ke boston
Amerika untuk menjadi duta bangs.
Disaat bukit berjalan-jalan di kampusnya, tak sengaja
dia menemukan sosok yang pernah menggetarkan hatinya, dari situla
hubungan seita terjalin, saat pementasan mendekat sahabat bukit seto
diculik, maka bukit harus meninggalkan ana yang akan menunjukan
perform. Karena di Indonesia sedang mengalami masa genting, masa yang
paling suram yang pernah terjadi di Indonesia, pemerkosaan,
penculkan, pembunuhan, merajalela.
Setelah pementasan, ana langsung pulang, yang dilihatnya
adalah keadaan terburuk, daniel terluka parah, bukit dalam keadaan
paling buruk yaitu sahabat baiknya meninggal dunia. Daniel
menyerahkan ana pada bukit karena dia telah berjanji pada seto, akan
menjaga keluarga kecilnya.
DAFTAR
PUSTAKA
BB
Triatmoko. 2012. Tarian Badai. Yogyakarta: Galangpress
F.,
Zulfahnur Z, et.al. (1996). Teori Sastra. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan
Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian
Proyek
Penataran Guru SLTP Setara D-III Tahun 1996/1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar