sea

sea
java sea

Kamis, 20 Desember 2012

APRESIASI PUISI “SINGGAH”
DARI FERDI AFRAR



OLEH
ERNI FATMAWATI
115200181
D/2011
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BAHASA SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS ADI BUANA SURABAYA
2012
  1. Pendahuluan
  1. Latar belakang
Istilah “apresiasi” berasal dari bahasa inggris “ appreciation “. Istilah tersebut berasal dispilin psikologi. Akan tetapi dalam perkembangannya istilah apresiasi sangat popular dan mengandung pengertian yang sanngat luas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata”apresiasi” berarti (1) kesadaran terhadap nilai seni atau budaya; (2) penilian (penghargaan) terhadap sesuatu. Pengertian ini sejalan dengan pengertian yang diungkapkan oleh Dick Hartoko. Ia (1985) menyatakan bahwa kegiatan apresiasi itu adalah kegiatan penghargaan terhadap karya sastra. Dalam apresiasi seseorang langsung “menukik” karya sastra, berusaha menerima karya sastra sebagai karya seni yang mengandung nilai-nilai sastra sebagai sesuatu yang benar.
Menurut S. Effendi dalam buku Bimbingan Apresiasi Puisi apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra (2004:6). Pengertian aprisiasi sastra merujuk pada sebuah kegiatan mengenali, memahami, mengerti tentang karya satra yang digauli secara intens. Pengenalan, pamahaman, dan pengertian, baik itu dapat menumbuhkan penghargaan sebaik-baiknya, pennuh kesadraan, dan penuh perasaan yang melekat terhadap karya sastrayang dibaca. (sutejo&sugianto. 2010:01).

  1. Rumusan masalah
  1. Apa makna yang terkandung dalam puisi “Singgah”?
  2. Apa aliran yang digunakan di dalam puisi “Singgah”?

  1. Tujuan
  1. Mengetahui makna yang terkandung dalam puisi “Singgah”.
  2. mengetahui aliran yang digunakan di dalam puisi “Singgah”.




  1. Metode penelitihan
Dalam menganalisis puisi “singgah” karya ferdi afrar, saya menggunakan 2 metode penelitian yaitu:
  1. Pendekatan struktur
  2. Pendekatan analitik
  1. Kajian teori
  1. Pendekatan struktur
Pendekatan struktur merupakan keseluruhan yang bulat, yaitu bagian-bagian yang membentuknya tidak dapat berdiri sendiri di luar struktur itu. Berikut ini ada beberapa pendapat para ahli mengenai pendekatan struktural, yaitu suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan kepada salah satu unsur sebagai individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan ditujukan pula kepada hubungan antar unsurnya (Fokemma, 1977 : 21). Analisis struktural merupakan tugas prioritas atau tugas pendahuluan. Sebab karya sastra mempunyai kebulatan makna intrinsik yang dapat digali dari karya itu sendiri (A. Teew. 1984 : 135). Pendekatan Struktural yang dipergunakan, akan menghasilkan gambaran yang jelas terhadap diksi, citraan, bahasa khias, majas, sarana retorika, bait dan baris, nilai bunyi, persajakan, narasi, emosi, dan ide yang digunakan pengarang dalam menulis puisinya. Pendekatan struktural digunakan untuk menghasilkan gambaran yang jelas terhadap diksi, citraan, bahasa kias, majas, sarana retorika, bait dan baris, nilai dan bunyi, persajakan, narasi, emosi, dan ide yang digunakan pengarang dalam menulis puisinya.
Dilihat dari strukturnya puisi memiliki dua unsur struktur yang berada dalam satu kesatuan, yaitu: struktur fisik dan struktur batin yang seringkali disebut dengan nama metode puisi dan hakikat puisi, sebagaimana yang akan dikaji dalam puisi “Singgah” karya Fredi Afrar 2012.

  1. Pendekatan analitik
Pengertian pendekatan analitik dalam mengapresiasi puisi adalah pendekatan yang secara sistematis objektif berusaha memahami unsur-unsur intrinsik dalam puisi, mengidentifikasi peranan setiap unsur intrinsik dalam puisi serta berusaha memahami bagaimana hubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya (Aminuddin, 2004:164).
Pendekatan analitik. Pendekatan ini dilandasi pemikiran bahwa setiap karya sastra (puisi) itu terbangun dari beberapa unsure yang membangunnya. Untuk inilah, maka pendekatan ini dimaksudkan untuk menemukan unsur-unsur yang ada di dalam, yang membangun sebuah totalitas puisi.(sutejo&sugianto. 2010:10)
Pendekatan analitik merupakan salah satu pendekatan di antara sejumlah pendekatan yang telah dikemukakan oleh J. N. Hook. Pengertian pendekatan analitik menurut Aminuddin (2004:163) adalah suatu pendekatan yang berusaha memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan atau mengimajikan ide-idenya, sikap pengarang dalam menampilkan gagasan-gagasannya, elemen intrinsik dan mekanisme hubungan dari setiap elemen intrinsik itu sehingga mampu membangun adanya kesalarasan dan kesatuan dalam rangka membangun totalitas bentuk maupun totalitas maknanya. Pengertian ini masih bersifat umum karena rumusan pengertian tersebut belum mengacu pada salah satu genre sastra tertentu, apakah itu prosa fiksi ataukah puisi.
Menurut Aminuddin (2004:163), ciri-ciri pendekatan analitik dalam mengapresiasi puisi adalah sebagai berikut.
Dalam pendekatan analitik, penelaah menyikapi puisi sebagai realitas yang memiliki keunikannya sendiri dan berbeda dengan realitas yang terdapat dalam bacaan lain.
Dalam pendekatan analitik, penelaah menyikapi puisi sebagai suatu kesatuan yang dibentuk oleh unsur-unsur intrinsik tertentu. Setiap unsur intrinsik dalam puisi dapat dianalisis secara terpisah meskipun akhirnya harus membuahkan kesimpulan yang mendukung suatu kesatuan.
Berbeda dengan bentuk pendekatan lainnya, pendekatan analitis dalam mengapresiasi puisi adalah suatu pendekatan yang paling bersifat literer karena pendekatan tersebut berusaha menganalisis keseluruhan unsur intrinsik dalam puisi serta berusaha memahami dan menyimpulkannya.
Pendekatan analitik dalam mengapresiasi puisi harus membuahkan kesimpulan yang objektif dan sistematis. Oleh sebab itu, ciri metode kerja dalam pendekatan analitik haruslah bersifat saintifik, dalam arti penelaah harus memiliki landasan teori yang jelas, maupun bersikap objektif serta bekerja secara sistematis.
Hasil penerapan pendekatan analiti harus mampu menggambarkan peranan setiap unsur intrinsik suatu puisi serta mampu menggambarkan bagaimana hubungan antara unsur yang satu dengan yang lainnya dalam rangka membangun suatu kesatuan.

  1. Analisis/Pembahasan
Judul : Singgah
Pengarang : Ferdi Afrar

SINGGAHIa menengadah ke angkasa
Seperti ada yang menatapnya manja
bersembunyi di sebalik awan, di antara
kerumunan kicau burung.

Seperti ada yang menyentil daun-daun dan juga jemuran sarung.
seperti ada yang melambai, yang membuat rambutnya terburai.

Seperti ada yang menggemerincingkan air, melumutkan dinding.
seperti ada yang berbisik, merambat di kuping.

Seperti ada yang menggesitkan cahaya
di dedahan, kemudian menggambar di permukaan.
seperti ada yang mengintip, ingin menyampaikan pesan.

Seperti ada yang menunjukkan jalan
kepada debu, membuatnya bersayap seperti kupu-kupu
kemudian hinggap di matanya.

Seperti ada yang memberinya kado waktu,
tempat ia menanggalkan amuk di tubuh
memudarkannya di angkasa.

Di posting di jawa pos online , 8 januari 2012

      1. Memahami judul
Membaca judul puisi “Singgah” karya Ferdi Afrar,kita dihadapkan pada jenis diksi yang memiliki konotasi yang kuat. Diksi “Singgah” pada awal pemahaman mengandung makna mampir-dalam bahasa Jawa yang berarti bahwa tempat yang kita hampiri bukanlah milik kita. Karena itu, kita harus ingat untuk tak mampir sebebas-bebasnya. Setelah itu, tentu kita harus cepat pulang atau pergi. Tak baik mampir lama-lama. Namanya juga mampir. Pengalaman yang menyenangkan saat bersinggah.
      1. Kata kunci
Diksi seperti dalam judul puisi “singgah” karya Ferdi Afrar merupakan kata kunci penting puisi itu. Karena kata seperti seringkali dipahami sebagai ilusi atau pengandaian. Dan sering di pakai dalam puisi “Singgah”.
Dalam bait pertama baris ke dua
Seperti ada yang menatapnya manja”,

Dan bait ke dua
Seperti ada yang menyentil daun-daun dan juga jemuran sarung.
seperti ada yang melambai, yang membuat rambutnya terburai.,

Dan bait ke tiga
Seperti ada yang menggemerincingkan air, melumutkan dinding.
seperti ada yang berbisik, merambat di kuping”.

Dan bait ke empat
“Seperti ada yang menunjukkan jalan
kepada debu, membuatnya bersayap seperti kupu-kupu
kemudian hinggap di matanya.”

Dan kelima baris pertama
Seperti ada yang memberinya kado waktu.”

      1. Aliran
Aliran yang di gunakan dalam pembuatan puisi”Singgah” karya Ferdi Afrar adalah aliran ekspresionisme. Aliran ekspresionisme adalah aliran dalam karya seni, sastra khususnya, yang mementingkan curahan batin atau curahan jiwa dalam karyanya dan tidak mementingkan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang nyata. Pennyair membayangkan apa saja yang terjadi di angkasa, dia mencoba bermain dengan imajinasinya.
      1. Gaya bahasa
Salah satu sarana dalam mewujudkan estetika bahasa karya puisi adalah gaya bahasa. Gaya bahasa, karena itu, merupakan sarana strategis yang banyak dipilih penyair untuk mengungkapkan pengalaman kejiwaannya. Pennggayabahasaan, dalam bahasa Fredi Afrar, memiliki makna sederhana. Di dalam puisi ini Fredi Afrar menggunakan majas anaphora, anaphora adalah jenis majas repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat. Anaphora termasuk ke dalam gaya bahasa paralelisme. contoh:
Seperti ada yang menyentil daun-daun dan juga jemuran sarung.
seperti ada yang melambai, yang membuat rambutnya terburai”.
      1. Tema
Puisi “Singgah” karya Fredi Afrar mengangkat tema tentang lingkungan. Terdapat pada setiap kalimat dia mengilustrasikan segala hal tentang peristiwa alam yang dirasakan, dilihat oleh wajah dengan perumpaan yang apik.
      1. Pesan dan nilai dalam puisi
Dalam karya sastra puisi “Singgah” karya Fredi Afrar bermakna
Puncak filosofi dari setiap karya puisi adalah pesan. Artinya, di balik karya puisi seburuk apa pun, tersembunyi pesan yang menarik untuk direnungkan. Jadi dalam puisi “Singgah” karya Fredi Afrar mengandung pesan tentang saat seseorang dalam tingkat kejenuhan yang tinggi, dia merebahkan tubuhnya diatas rumput, dia melepaskan semua lelahnya dengan meliahat ke anngkasa.


Sepertiadayang menatapnya manja
bersembunyi di sebalik awan, di antara
kerumunan kicau burung.

Dengan disinari dengan sinar matahari yang terkadang muncul terkadang sembunyi dibalik awan, Fredi Afrar menggambarkan sinar matahari adalah anak kecil.

Seperti ada yang menyentil daun-daun dan juga jemuran sarung.
seperti ada yang melambai, yang membuat rambutnya terburai.
Kata-kata diatas menggunakan unsure kiasan atau majas personifikasi, dia menggambarkan angin yang berhembus pelan layaknya manusia yang sedang melambai, dan menyentil.

Seperti ada yang menggesitkan cahaya
di dedahan, kemudian menggambar di permukaan.
seperti ada yang mengintip, ingin menyampaikan pesan.

Dalam bait ini dia menggambarkan sinra matahri yang mengenai daun-daun.
      1. Feeling dalam puisi
Puisi “Singgah” karya Fredi Afrar, menggambarkan sikap penyair yang suka dengan kebebasan. Sikap ini tampak sekali pada larik-larik di awal puisi: // Ia menengadah ke angkasa,/Seperti ada yang menatapnya manja bersembunyi di sebalik awan,/ di antara
kerumunan kicau burung,/.
      1. SUBJECT MATTER
Subject Mattter adalah pokok pikiran dalam bait. Dalam puisi ini pokok pikirannya adalah sebuah perasaan manusia yang dimana dia merasa pada titik kejenuahan yang paling tinggi, dia ingin mengistirahatkan pikiran dan perasaanya dari masalah yang terjadi di sekitarnya.


      1. Unsure ekstrinsik
Unsure ekstrinsik dalam puisi ini adalah: lebih mengarah ke aspek sosial dan latar belakang penyair karena dia menuliskan dari pengalamannya sendiri.

  1. . Kesimpulan
Pendekatan struktural yaitu suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan pada salah satu unsur sebagai individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan di tujukan pula kepada hubungan antara unsurnya.
Pendekatan struktural yang dipergunakan akan menghasilkan gambaran yang jelas terhadap diksi, pengimajinasian, kata konkret, bahas figuratif, berifikasi dan tata wajah. Analisis struktural merupakan tugas prioritas atau tugas pendahuluan sebab karya sastra mempunyai kebulatan makna “intrinsik yang dapat digali dari karya itu sendiri.

  1. Daftar Pustaka
Suutejo&Sugiyanto. 2010. Apresiasi Puisi. Jogjakarta: Pustaka Felicha. Ponorogo: P2PM SPECTRUM
Zulfahnur Z.F., dkk. 2007. Teori Sastra. Jakarta: Universitas Terbuka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar