APRESIASI
PUISI “SINGGAH”
DARI
FERDI AFRAR
OLEH
ERNI
FATMAWATI
115200181
D/2011
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI BAHASA SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS
ADI BUANA SURABAYA
2012
- Pendahuluan
- Latar belakang
Istilah “apresiasi”
berasal dari bahasa inggris “ appreciation “. Istilah tersebut
berasal dispilin psikologi. Akan tetapi dalam perkembangannya istilah
apresiasi sangat popular dan mengandung pengertian yang sanngat luas.
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia,
kata”apresiasi” berarti (1) kesadaran terhadap nilai seni atau
budaya; (2) penilian (penghargaan) terhadap sesuatu. Pengertian ini
sejalan dengan pengertian yang diungkapkan oleh Dick Hartoko. Ia
(1985) menyatakan bahwa kegiatan apresiasi itu adalah kegiatan
penghargaan terhadap karya sastra. Dalam apresiasi seseorang langsung
“menukik” karya sastra, berusaha menerima karya sastra sebagai
karya seni yang mengandung nilai-nilai sastra sebagai sesuatu yang
benar.
Menurut S. Effendi
dalam buku Bimbingan
Apresiasi Puisi apresiasi
sastra adalah kegiatan menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh
hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan
kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra (2004:6).
Pengertian aprisiasi sastra merujuk pada sebuah kegiatan mengenali,
memahami, mengerti tentang karya satra yang digauli secara intens.
Pengenalan, pamahaman, dan pengertian, baik itu dapat menumbuhkan
penghargaan sebaik-baiknya, pennuh kesadraan, dan penuh perasaan yang
melekat terhadap karya sastrayang dibaca. (sutejo&sugianto.
2010:01).
- Rumusan masalah
- Apa makna yang terkandung dalam puisi “Singgah”?
- Apa aliran yang digunakan di dalam puisi “Singgah”?
- Tujuan
- Mengetahui makna yang terkandung dalam puisi “Singgah”.
- mengetahui aliran yang digunakan di dalam puisi “Singgah”.
- Metode penelitihan
Dalam
menganalisis puisi “singgah” karya ferdi afrar, saya menggunakan
2 metode penelitian yaitu:
- Pendekatan struktur
- Pendekatan analitik
- Kajian teori
- Pendekatan struktur
Pendekatan struktur
merupakan keseluruhan yang bulat, yaitu bagian-bagian yang
membentuknya tidak dapat berdiri sendiri di luar struktur itu.
Berikut ini ada beberapa pendapat para ahli mengenai pendekatan
struktural, yaitu suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu
fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan kepada salah satu unsur
sebagai individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan
ditujukan pula kepada hubungan antar unsurnya (Fokemma, 1977 : 21).
Analisis struktural merupakan tugas prioritas atau tugas pendahuluan.
Sebab karya sastra mempunyai kebulatan makna intrinsik yang dapat
digali dari karya itu sendiri (A. Teew. 1984 : 135). Pendekatan
Struktural yang dipergunakan, akan menghasilkan gambaran yang jelas
terhadap diksi, citraan, bahasa khias, majas, sarana retorika, bait
dan baris, nilai bunyi, persajakan, narasi, emosi, dan ide yang
digunakan pengarang dalam menulis puisinya. Pendekatan
struktural digunakan untuk menghasilkan gambaran yang jelas terhadap
diksi, citraan, bahasa kias, majas, sarana retorika, bait dan baris,
nilai dan bunyi, persajakan, narasi, emosi, dan ide yang digunakan
pengarang dalam menulis puisinya.
Dilihat dari
strukturnya puisi memiliki dua unsur struktur yang berada dalam satu
kesatuan, yaitu: struktur fisik dan struktur batin yang seringkali
disebut dengan nama metode puisi dan hakikat puisi, sebagaimana yang
akan dikaji dalam puisi “Singgah” karya Fredi Afrar 2012.
- Pendekatan analitik
Pengertian
pendekatan analitik dalam mengapresiasi puisi adalah pendekatan yang
secara sistematis objektif berusaha memahami unsur-unsur intrinsik
dalam puisi, mengidentifikasi peranan setiap unsur intrinsik dalam
puisi serta berusaha memahami bagaimana hubungan antara unsur yang
satu dengan unsur yang lainnya (Aminuddin, 2004:164).
Pendekatan analitik.
Pendekatan ini dilandasi pemikiran bahwa setiap karya sastra (puisi)
itu terbangun dari beberapa unsure yang membangunnya. Untuk inilah,
maka pendekatan ini dimaksudkan untuk menemukan unsur-unsur yang ada
di dalam, yang membangun sebuah totalitas puisi.(sutejo&sugianto.
2010:10)
Pendekatan analitik
merupakan salah satu pendekatan di antara sejumlah pendekatan yang
telah dikemukakan oleh J. N. Hook. Pengertian pendekatan analitik
menurut Aminuddin (2004:163) adalah suatu pendekatan yang berusaha
memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan atau
mengimajikan ide-idenya, sikap pengarang dalam menampilkan
gagasan-gagasannya, elemen intrinsik dan mekanisme hubungan dari
setiap elemen intrinsik itu sehingga mampu membangun adanya
kesalarasan dan kesatuan dalam rangka membangun totalitas bentuk
maupun totalitas maknanya. Pengertian ini masih bersifat umum karena
rumusan pengertian tersebut belum mengacu pada salah satu genre
sastra tertentu, apakah itu prosa fiksi ataukah puisi.
Menurut Aminuddin
(2004:163), ciri-ciri pendekatan analitik dalam mengapresiasi puisi
adalah sebagai berikut.
Dalam pendekatan
analitik, penelaah menyikapi puisi sebagai realitas yang memiliki
keunikannya sendiri dan berbeda dengan realitas yang terdapat dalam
bacaan lain.
Dalam pendekatan
analitik, penelaah menyikapi puisi sebagai suatu kesatuan yang
dibentuk oleh unsur-unsur intrinsik tertentu. Setiap unsur intrinsik
dalam puisi dapat dianalisis secara terpisah meskipun akhirnya harus
membuahkan kesimpulan yang mendukung suatu kesatuan.
Berbeda dengan
bentuk pendekatan lainnya, pendekatan analitis dalam mengapresiasi
puisi adalah suatu pendekatan yang paling bersifat literer karena
pendekatan tersebut berusaha menganalisis keseluruhan unsur intrinsik
dalam puisi serta berusaha memahami dan menyimpulkannya.
Pendekatan analitik
dalam mengapresiasi puisi harus membuahkan kesimpulan yang objektif
dan sistematis. Oleh sebab itu, ciri metode kerja dalam pendekatan
analitik haruslah bersifat saintifik, dalam arti penelaah harus
memiliki landasan teori yang jelas, maupun bersikap objektif serta
bekerja secara sistematis.
Hasil penerapan
pendekatan analiti harus mampu menggambarkan peranan setiap unsur
intrinsik suatu puisi serta mampu menggambarkan bagaimana hubungan
antara unsur yang satu dengan yang lainnya dalam rangka membangun
suatu kesatuan.
- Analisis/Pembahasan
Judul :
Singgah
Pengarang :
Ferdi Afrar
SINGGAHIa
menengadah ke angkasa
Seperti ada yang menatapnya manja
bersembunyi di sebalik awan, di antara
kerumunan kicau burung.
Seperti ada yang menyentil daun-daun dan juga jemuran sarung.
Seperti ada yang menatapnya manja
bersembunyi di sebalik awan, di antara
kerumunan kicau burung.
Seperti ada yang menyentil daun-daun dan juga jemuran sarung.
seperti
ada yang melambai, yang membuat rambutnya terburai.
Seperti ada yang menggemerincingkan air, melumutkan dinding.
Seperti ada yang menggemerincingkan air, melumutkan dinding.
seperti
ada yang berbisik, merambat di kuping.
Seperti ada yang menggesitkan cahaya
di dedahan, kemudian menggambar di permukaan.
seperti ada yang mengintip, ingin menyampaikan pesan.
Seperti ada yang menunjukkan jalan
kepada debu, membuatnya bersayap seperti kupu-kupu
kemudian hinggap di matanya.
Seperti ada yang memberinya kado waktu,
tempat ia menanggalkan amuk di tubuh
memudarkannya di angkasa.
Seperti ada yang menggesitkan cahaya
di dedahan, kemudian menggambar di permukaan.
seperti ada yang mengintip, ingin menyampaikan pesan.
Seperti ada yang menunjukkan jalan
kepada debu, membuatnya bersayap seperti kupu-kupu
kemudian hinggap di matanya.
Seperti ada yang memberinya kado waktu,
tempat ia menanggalkan amuk di tubuh
memudarkannya di angkasa.
Di
posting di jawa pos online , 8 januari 2012
- Memahami judul
Membaca judul puisi
“Singgah” karya Ferdi Afrar,kita dihadapkan pada jenis diksi yang
memiliki konotasi yang kuat. Diksi “Singgah” pada awal pemahaman
mengandung makna mampir-dalam
bahasa Jawa yang
berarti bahwa
tempat yang kita hampiri bukanlah milik kita. Karena itu, kita harus
ingat untuk tak mampir sebebas-bebasnya. Setelah itu, tentu kita
harus cepat pulang atau pergi. Tak baik mampir lama-lama. Namanya
juga mampir. Pengalaman yang menyenangkan saat bersinggah.
- Kata kunci
Diksi seperti dalam
judul puisi “singgah” karya Ferdi Afrar merupakan kata kunci
penting puisi itu. Karena kata seperti
seringkali dipahami sebagai ilusi atau pengandaian. Dan sering di
pakai dalam puisi “Singgah”.
Dalam bait pertama
baris ke dua
“Seperti ada yang
menatapnya manja”,
Dan bait ke dua
“Seperti ada yang
menyentil daun-daun dan juga jemuran sarung.
seperti ada yang
melambai, yang membuat rambutnya terburai.,
Dan bait ke tiga
“Seperti ada yang
menggemerincingkan air, melumutkan dinding.
seperti ada yang
berbisik, merambat di kuping”.
Dan bait ke empat
“Seperti ada yang menunjukkan jalan
kepada debu, membuatnya bersayap seperti kupu-kupu
kemudian hinggap di matanya.”
“Seperti ada yang menunjukkan jalan
kepada debu, membuatnya bersayap seperti kupu-kupu
kemudian hinggap di matanya.”
Dan kelima baris
pertama
“Seperti ada yang
memberinya kado waktu.”
- Aliran
Aliran yang di
gunakan dalam pembuatan puisi”Singgah” karya Ferdi Afrar adalah
aliran ekspresionisme. Aliran ekspresionisme adalah aliran dalam
karya seni, sastra khususnya, yang mementingkan curahan batin atau
curahan jiwa dalam karyanya dan tidak mementingkan
peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang nyata. Pennyair
membayangkan apa saja yang terjadi di angkasa, dia mencoba bermain
dengan imajinasinya.
- Gaya bahasa
Salah satu sarana
dalam mewujudkan estetika bahasa karya puisi adalah gaya bahasa. Gaya
bahasa, karena itu, merupakan sarana strategis yang banyak dipilih
penyair untuk mengungkapkan pengalaman kejiwaannya.
Pennggayabahasaan, dalam bahasa Fredi Afrar, memiliki makna
sederhana. Di dalam puisi ini Fredi Afrar menggunakan majas anaphora,
anaphora adalah jenis
majas repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap baris
atau setiap kalimat. Anaphora termasuk ke dalam gaya bahasa
paralelisme. contoh:
“Seperti ada yang
menyentil daun-daun dan juga jemuran sarung.
seperti ada yang
melambai, yang membuat rambutnya terburai”.
- Tema
Puisi “Singgah”
karya Fredi Afrar mengangkat tema tentang lingkungan. Terdapat pada
setiap kalimat dia mengilustrasikan segala hal tentang peristiwa alam
yang dirasakan, dilihat oleh wajah dengan perumpaan yang apik.
- Pesan dan nilai dalam puisi
Dalam karya sastra
puisi “Singgah” karya Fredi Afrar bermakna
Puncak filosofi dari
setiap karya puisi adalah pesan. Artinya, di balik karya puisi
seburuk apa pun, tersembunyi pesan yang menarik untuk direnungkan.
Jadi dalam puisi “Singgah” karya Fredi Afrar mengandung pesan
tentang saat seseorang dalam tingkat kejenuhan yang tinggi, dia
merebahkan tubuhnya diatas rumput, dia melepaskan semua lelahnya
dengan meliahat ke anngkasa.
Sepertiadayang
menatapnya manja
bersembunyi di
sebalik awan, di antara
kerumunan kicau
burung.
Dengan disinari
dengan sinar matahari yang terkadang muncul terkadang sembunyi
dibalik awan, Fredi Afrar menggambarkan sinar matahari adalah anak
kecil.
Seperti
ada yang menyentil daun-daun dan juga jemuran sarung.
seperti ada yang
melambai, yang membuat rambutnya terburai.
Kata-kata diatas
menggunakan unsure kiasan atau majas personifikasi, dia menggambarkan
angin yang berhembus pelan layaknya manusia yang sedang melambai, dan
menyentil.
Seperti ada yang
menggesitkan cahaya
di dedahan, kemudian menggambar di permukaan.
seperti ada yang mengintip, ingin menyampaikan pesan.
di dedahan, kemudian menggambar di permukaan.
seperti ada yang mengintip, ingin menyampaikan pesan.
Dalam bait ini dia
menggambarkan sinra matahri yang mengenai daun-daun.
- Feeling dalam puisi
Puisi “Singgah”
karya Fredi Afrar, menggambarkan sikap penyair yang suka dengan
kebebasan. Sikap ini tampak sekali pada larik-larik di awal puisi: //
Ia menengadah ke angkasa,/Seperti ada yang menatapnya manja
bersembunyi di sebalik awan,/ di antara
kerumunan kicau burung,/.
kerumunan kicau burung,/.
- SUBJECT MATTER
Subject Mattter
adalah pokok pikiran dalam bait. Dalam puisi ini pokok pikirannya
adalah sebuah perasaan manusia yang dimana dia merasa pada titik
kejenuahan yang paling tinggi, dia ingin mengistirahatkan pikiran dan
perasaanya dari masalah yang terjadi di sekitarnya.
- Unsure ekstrinsik
Unsure ekstrinsik
dalam puisi ini adalah: lebih mengarah ke aspek sosial dan latar
belakang penyair karena dia menuliskan dari pengalamannya sendiri.
- . Kesimpulan
Pendekatan
struktural yaitu suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu
fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan pada salah satu unsur
sebagai individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan
di tujukan pula kepada hubungan antara unsurnya.
Pendekatan
struktural yang dipergunakan akan menghasilkan gambaran yang jelas
terhadap diksi, pengimajinasian, kata konkret, bahas figuratif,
berifikasi dan tata wajah. Analisis struktural merupakan tugas
prioritas atau tugas pendahuluan sebab karya sastra mempunyai
kebulatan makna “intrinsik yang dapat digali dari karya itu
sendiri.
- Daftar Pustaka
Suutejo&Sugiyanto.
2010. Apresiasi Puisi. Jogjakarta: Pustaka Felicha. Ponorogo: P2PM
SPECTRUM
Zulfahnur
Z.F., dkk. 2007. Teori Sastra. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar